KALIGRAFI BISMILLAH

HOME| ARTIKEL| KATA MOTIVASI |HADIST
Selamat Datang di BLOG IQRA PRESS Blog ini dibuat sebagai wadah/ Mading/Curahan Hati, pikiran serta Idea-Idea yang memajukan bagi ummat Islam dalam hal Informasi, Motivasi, Saduran dan Gambar dll, guna memajukan serta menigkatkan peranan ummat Islam dalam segi Ilmu, Ekonomi, Hukum, Media dan Syariat menuju Ridho Illahi sehingga kEJAYAAN MASA EMAS ISLAM akan kembali/ Bangkit.... Sebagai forum ukhuwah umat Islam dan mempererat talisilahturahmi umat muslimin seIndonesia.

Rabu, 27 Oktober 2010

MENJAGA ANAK DARI PENYESATAN OPINI

Anak merupakan permata yang paling berharga.  Sabda Rasul: “Ketika mati anak Adam, maka terputuslah amalnya kecuali 3 yaitu: anak sholeh yang mendoakan, ilmu yang bermanfaat dan shodaqoh jariyah. Pendidikan anak adalah kewajiban kedua orangtua.  Tugas orangtua menjaga aqidah anak tetap dalam keadaan tauhid.  Sabda Rasul: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang menjadikannya yahudi, nashrani atau majusi”. 

Tugas orangtua memelihara ke-Islaman remaja Islam agar mereka tetap berada di jalan lurus-Nya dan kelak menjadi generasi pejuang Islam harapan umat. Di tengah arus opini yang menyudutkan Islam, tugas ini terasa sangat berat.

Masa yang penuh fitnah  

Hari ini anak-anak kita terlahir dalam keadaan penuh fitnah.  Apa yang mereka lihat/dengar lebih banyak yang tidak sesuai dengan syariat Islam, sehingga tidak mendorong mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah.  Mulai dari masalah pergaulan pria dan wanita, cara berpakaian muslim di sekelilingnya, lagu-lagu cinta yang cengeng, serangan gaya hidup kapitalis-liberalis, dan lain-lain.

Kita memasuki bulan suci Ramadhan dengan penangkapan Kyai Abu Bakar Ba’asyir secara menghinakan, suasana hari raya Idul Fitri terkoyak dengan penusukan pendeta oleh pemuda Islam.  Dan kini, setiap hari selama berminggu-minggu, media masa dipenuhi berita tentang kelompok bersenjata dari pemuda-pemuda Islam yang melakukan latihan militer di Aceh, dan lain-lain.  Setiap peristiwa kekerasan yang melibatkan kaum muslimin selalu dikaitkan dengan teroris.  Dan setiap orang yang diduga teroris boleh langsung dibunuh, meskipun belum terbukti benar.  Kekerasan yang dilakukan non muslim, meskipun sudah jelas membawa senjata tajam/api, bahkan sampai polisi menjadi korban, tidak disebut teroris/langsung dibunuh.  Masya Allah, begitu dahsyatnya fitnah ini sampai menyesakkan dada dan menyakitkan hati muslim. 

Ketidakadilan berita tersebut sepintas menunjukkan bahwa ustadz adalah teroris, penjahat yang harus ditangkap dengan penuh kehinaan, perampok bank.  Pemuda aktivis organisasi massa Islam yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar disebut kelompok bersenjata yang meresahkan masyarakat.  Inilah fitnah akhir zaman yang sangat berbahaya, yang akan menjadi racun mematikan, karena dapat menyesatkan cara pandang anak-anak kita tentang Islam dan umat Islam.

Bagaimana jadinya jika berita-berita seperti ini terus membesar.  Kira-kira apa yang tertanam dalam benak anak-anak kita. Sungguh mengerikan, karena bisa jadi mereka berpikir bahwa ustadz itu bukan lagi sosok mulia yang harus dihormati.  Ustadz itu sama dengan penjahat yang boleh langsung dibunuh. Lalu mereka memutuskan untuk tidak pernah bercita-cita menjadi ustadz karena takut dibunuh.  Lebih parah lagi kita para orangtuanya juga terpengaruh dengan berita tersebut, sehingga tidak merasa bangga kalau anaknya jadi ustadz. Bahkan takut kalau anaknya jadi ustadz pasti akan dibunuh karena disebut teroris.

Padahal Rasul bersabda: “Ulama itu adalah pewaris para nabi”.  Berarti orang yang menghina ulama, sama saja dengan menghina nabi.  Wahai para orangtua, janganlah pernah lengah sedikit pun. Kita wajib membentengi anak-anak kita dari penyesatan opini publik yang sudah mencapai puncaknya, agar kelak ketika mereka dewasa tidak menjadi musuh Islam dan umatnya.  Tidak ada gunanya jika mereka menjadi professor, doktor atau sukses dalam hal materi, tetapi mereka memusuhi Islam dan umat Islam.  Karena seorang muslim yang memusuhi Islam, pada hakekatnya dia telah murtad (keluar dari Islam). Na’udzu billah min dzalik!  Apa yang dapat kita harapkan dari anak-anak yang seperti ini.

Haram membuat fitnah terhadap kaum muslimin

Berita-berita yang menyudutkan Islam dan umatnya harus dihadapi oleh kaum muslimin dengan sangat berhati-hati.  Kalau salah langkah, akan terjadi adu domba antara sesama muslim dikarenakan kesalah pahaman.  Akhirnya, kaum muslimin yang jumlahnya mayoritas menjadi lemah dan semakin mudah ditindas.

Firman Allah SWT:  “Sesungguhnya orang-orang yang membuat fitnah terhadap muslim laki-laki dan  perempuan, maka bagi mereka adalah neraka jahannam, bagi mereka adalah neraka yang membakar”.  Hukum tentang fitnah sudah jelas adalah haram, baik yang membuat maupun menyebarluaskannya.  Kita harus menjaga keluarga kita dari perbuatan menyebarluaskan berita yang tidak benar, agar tidak menjadi penghuni neraka.

Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal berkasih sayang dan saling mencintai diantara mereka adalah seperti satu tubuh. Jika salah satu bagian tubuh merasa sakit, maka seluruh anggota tubuh ikut merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan demam.”  Jadi kalau kita mendengar berita yang menyakitkan hati sesama muslim, maka kita seharusnya ikut merasakan sakitnya.

Sikap orangtua ketika menanggapi berita akan diteladani oleh anak-anaknya dan akan terus terpatri dalam benak mereka.  Oleh karena itu, para orangtua jangan sampai salah bersikap.

Wajib tabayyun

Islam mengajarkan bahwa jika kita mendengar berita yang menghinakan Islam dan umatnya maka kita harus husnudzon (berprasangka baik) dulu.  Firman Allah SWT: “Jika datang orang fasik membawa berita, maka tabayyunlah (mencari kejelasan berita sehingga tahu apa yang sebenarnya terjadi)” 

Umat Islam harus cerdas dan kritis dalam menerima berita.  Kita harus sadar bahwa kaum liberal yang menguasai media masa. Setiap kasus teroris ditangani Densus 88.  Sedangkan Densus 88 lahir dan besar atas biaya negara AS sang penyulut perang terhadap terorisme ke seluruh dunia. 

Umat Islam tidak boleh percaya begitu saja ketika menerima berita.  Kita harus mencari berita pembanding dari media massa yang memperjuangkan aspirasi umat Islam.  Umat Islam wajib mencari berita dari media Islam.  Sayangnya, kita baru memiliki media koran, radio, website, tapi kita belum punya media TV.  Padahal TV sarana paling efektif dalam menayangkan berita secara audio-visual selama 24 jam.  Sudah saatnya kita memiliki TV Islam untuk memudahkan kita dalam mencetak anak-anak sholeh yang memper-juangkan Islam.

Tips menjaga anak dari penyesatan opini

Kita harus  mengontrol opini publik yang terserap oleh anak.  Kita wajib untuk memberikan informasi yang benar kepada anak terhadap berita-berita yang memojokkan Islam. Jangan sampai hilang kebanggaan anak menjadi seorang muslim.  Orangtua wajib menyediakan media Islam, dan memastikan bahwa anak-anak telah memahami informasi dari media Islam. 

Ketika mengajarkan anak tentang tsaqofah Islam (ilmu-ilmu Islam), kaitkan dengan keadaan umat Islam di masa sekarang.  Anak paham bahwa Islam memang petunjuk hidup untuk menyelesaikan problematika kehidupan, bukan sekedar teori yang bagus di alam mimpi/khayalan saja.  Pastikan anak-anak dapat menyimpulkan bahwa segala problematika kehidupan dan kerusakan yang terjadi sekarang adalah akibat tidak diterapkannya aturan Allah SWT.

Anak mengetahui bahwa banyak musuh-musuh Islam yang berusaha menghambat perkembangan umat Islam. Anak harus tahu mana lawan dan mana kawan. Sehingga mereka selalu waspada terhadap setiap usaha untuk merusak aqidah tauhidnya. Timbul semangat dalam diri mereka untuk berjuang menghadapi serangan musuh Islam.

Asah terus sikap jiwa anak-anak, agar selalu terdorong untuk mendekatkan diri kepada Allah. Rajin sholat malam, puasa sunnah Senin-Kamis, kegiatannya terpusat pada masjid, rajin tadarus sehingga sering khatam Qur’an, senang berdzikir dan berdo’a, shodaqoh, dan lain-lain.  Cinta mereka kepada Allah dan RasulNya akan membuat mereka punya kontrol dalam dirinya untuk selalu melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah SWT.

Tanamkan pada diri anak bahwa kita hidup hanya untuk mencari ridho Allah.  Apapun yang mereka lakukan harus mendapat ridho Allah. Kebahagiaan hidup hanya didapatkan bila kita mendapat ridho Allah.

Pastikan teman bergaulnya adalah anak-anak yang sholeh.  Bagus kalau kita buatkan lingkungan pergaulan yang kondusif untuk menjaga keimanan mereka.

Orangtua harus berusaha menjadi teladan pertama dan terbaik dalam menangkal penyesatan opini yang merugikan kaum muslim.  Anak melihat bagaimana sibuknya orangtua meluruskan informasi negatif yang diterima oleh tetangganya, temannya ataupun kerabatnya. 

Orangtua harus kreatif/inovatif sesuai kemampuannya, tidak mudah putus asa,  dan banyak berdo’a agar diberi kemudahan dan kekuatan untuk mendidik anak-anaknya. Semoga Allah swt memudahkan urusan kita
 
By  Ummum Hafidz

Tidak ada komentar: